Apakah Anda pernah memperhatikan posisi imam di Masjidil Haram?
Ya, terkadang posisi imam di Masjidil Haram Al Makki di depan Ka’bah persis.
Dan terkadang posisinya tidak di depan Ka’bah persis, namun di tempat khusus yang ada di dalam masjid yang agak jauh dari Ka’bah.
Jika keadaannya seperti itu, lalu shaf awalnya dimana? Dan bolehkah ada makmum yang posisinya lebih dekat kepada Ka’bah daripada imam?
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah, Seorang ulama Besar era kontemporer yang ahli dalam sains fiqh menjawab:
الصف الأول هو الذي يلي الإمام من خلفه والدائر حوله. وأما الذي في جهة غير الإمام فلهم أن يتقدموا إلى الكعبة ولا حرج كما نص على هذا أهل العلم لكن جهة الإمام لا يجوز لأحد أن يتقدم عليه فيها”
“Shaf awalnya adalah shaf di belakang imam dan sekitar imam. Adapun makmum yang berada pada selain jihhah (arah) imam, maka mereka boleh berada lebih depan daripada imam mendekati Ka’bah. Ini tidak mengapa, sebagaimana telah dijelaskan oleh para ulama. Namun para makmum yang ada pada jihhah (arah) imam, mereka tidak boleh berada lebih depan daripada imam” (Majmu’ Fatawa war Rasail, 13/40-41).
Perhatikan di bawah ini, foto posisi imam yang berada di belakang, di area yang mengarah antara Rukun Yamani dan Rukun Hajar Aswad, sehingga shaf antara kedua rukun tersebut tidak ada makmum:
Jika masih bingung dan belum paham gambaran kasus di atas, semoga Allah mudahkan bisa haji atau umrah bersama Manhajj Tour Travel, sehingga bisa shalat di Masjidil Haram.